Tuesday, August 25, 2009

Pengawet, Pewarna dan Pemanis buatan pada makanan

Berbagai bahan berbahaya yang terkandung dalam makanan, alami maupun kemasan. Hal itu dapat terjadi dikarenakan berbagai kesalahan penanganan, perlakuan, serta pengolahan makanan yang sering terjadi sehingga mengakibatkan bahan makanan yang semula tidk berbahaya justru menjadi berbahaya bagi kita. Sudah bukan rahasia lagi bahwa produk-produk makanan yang beredar di pasaran sekarang ini banyak mengandung bahan pengawet, pewarna dan pemanis buatan yang berbahaya. Demi meraih keuntungan yang lebih besar, tidak jarang para produsen nakal menambahkan zat-zat berbahaya kedalam makanan yang mereka jual.Pewarna pada makanan digunakan untuk memberikan daya tarik, kesan lezat yang dapat membangkitkan nafsu makan. Namun pada beberapa bahan makanan seperti ikan dan daging pewarna digunakan untuk memberikan kesan bahwa bahan makanan tsb masih segar. Pewarna yang biasanya sering digunakan adalah rhodamin B (warna merah) dan methanil yellow (warna kuning). Konsumsi tinggi bahan pewarna tadi bisa memicu diare, alergi, sampai kanker atau kerusakan ginjal. Pemakaian pewarna alami jauh lebih baik digunakan diantaranya kunyit (kuning), pandan (hijau), bit (merah)dll.
Pengawet makanan merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan atau pembusukan makanan. Penggunaan pengawet terutama dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi makanan mudah rusak. Dengan pemberian bahan pengawet tersebut, diharapkan makanan tetap terpelihara kesegarannya. Selain juga mencegah terjadinya kerusakan bahan makanan.
BPOM Bidang Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Penggunaan bahan pengawet makanan sudah ada ketentuannya. “Badan POM memiliki panduan tentang zat pengawet apa saja yang aman dicampur ke dalam bahan pangan, lengkap dengan jumlah maksimal yang boleh digunakan.. Adapun kelompok pengawet tersebut adalah: asam benzoat, asam propionat, asam sorbat, belerang dioksida, etil p-hidroksi benzoat, kaloum benzoat, kalium bisulfit, kalium nitrat, kalium nitrit, kalium propionat, kalium sorbat, kalium sulfit, kalsium benzoat, kalsium propionat, kalsium sorbat, natrium benzoat, metil-p-hidroksi benzoat, natrium bisulfit, natirum metabisulfit, natrium nitrat, natrium nitrit, natrium propionat, natrium sulfit, nisin, propil-p-hidroksi benzoat.
Namun amankah bahan pengawet yang telah diizinkan tersebut ?
Pengawet yang telah berizin tetap berbahaya jika penggunaan pengawet tersebut tidak mengikuti takaran yang dibenarkan.
Kalsiumbenzoat
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil racun, spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Pengawet ini digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini dapat memicu terjadinya serangan asma pada penderita asma, serta mereka yang peka terhadap aspirin.
Sulfur dioksida
Bahan pengawet ini banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, sirup, dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaan pada lambung, mempercepat serangan asma, memicu alergi serta menyebabkan kanker.
Kalium asetat
Bahan pengawet ini biasanya ditambahkan pada makanan yang asam. Bahan ini tidak aman karena bisa menyebabkan rusaknya ginjal.
Asam sorbat
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, dan produk minuman sering ditambahi asam sorbat. Meski aman dalam konsentrasi tinggi, bahan pengawet ini bisa membuat perlukaan di kulit.
Pengawet yang tidak diizinkan namun kemungkinan dipergunakan seperti formalin dan boraks pada makanan tertentu sangatlah berbahaya. Formalin digunakan untuk pengawet mie, tahu dll. Bahayanya penggunaan formalin karena dapat menyebabkan di antaranya kanker paru-paru serta gangguan pada alat pencernaan dan jantung. Penggunaan boraks digunakan untuk mengenyalkan makanan atau merenyahkan makanan seperti bakso, mie dll.sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan diantaranya gangguan pada otak, hati, dan kulit. Pengawet lainnya yang perlu diwaspadai yaitu Asam selisilat, Dietilpirokarbonat, Dulsin, Kalium Khiorat (potassium chlorate), Kloramfenikol, Minyak nabati yang dibrominasi, Nitrofurazon.
Pengawet makanan alami diantaranya adalah garam, kunyit, kluwek dll. Namun para orodusen atau penjual makanan mau yang serba ringkas dan cepat.
Bahan tambahan lain yang perlu diwaspadai juga adalah MSG (bumbu penyedap masakan). Pemanis buatan yang sangat berbahaya juga yaitu Aspartam, Siklamat, dan Sakarin karena dapat memicu penyakit mematikan seperti kanker dan leukimia.
Dengan mengenal bahan berbahaya di sekitar kita, mari kita tinggalkan dan beralih pada bahan yang lebih aman untuk kesehatan kita bersama.

Download Article in PDF file


.

0 comments:

Profile

My photo
My emails are mtorikj@gmail.com or torikjoedtama@yahoo.com or call me to +62 811811721

My Facebook

Internet Marketing
Subscribe to updates
Free Traffic Tools!
Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits!

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP