Friday, August 14, 2009

Efek buruk STYROFOAM

Styrofoam adalah merek dagang dari Dow Chemical Company untuk limpahan busa polystyrene yang saat itu dibuat untuk insulasi panas dan kerajinan. Styrofoam dapat digunakan untuk bahan bangunan, termasuk bahan pelapis, pemisah, pipa insulasi dan bunga dan produk kerajinan. Product Styrofoam dapat dibuat dengan warna biru khusus, warna putih dan hijau.Styrofoam yang sering digunakan orang untuk membungkus makanan yang biasanya putih dan dibuat dari manik-manik polystyrene atau untuk kebutuhan lain dapat menimbulkan masalah. Menurut Prof Dr Hj Aisjah Girindra, ahli biokimia Departemen Biokimia FMIPA-IPB, hasil survei di AS pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung styrene yang berasal dari styrofoam. Penelitian dua tahun kemudian menyebutkan kandungan styrene sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf. Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pada penelitian di New Jersey ditemukan 75% ASI (air susu ibu) terkontaminasi styrene. Hal ini terjadi akibat si ibu menggunakan wadah styrofoam saat mengonsumsi makanan. Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa styrene bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta pada ibu-ibu yang sedang mengandung. Terpapar dalam jangka panjang, tentu akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh.
Sekitar 0.025% styrene masuk ke tubuh kita untuk satu gelas minuman menggunakan gelas Styrofoam. Yang tampaknya seperti angka yang cukup rendah. Namun sebagai gambaran jika anda minum minuman dari polystyrene cups empat kali sehari selama tiga tahun. Anda dapat disamakan mengkonsumsi sekitar satu cangkir busa dari nilai styrene. Styrene migrasi/pindah kedalam makanan tergantung dari isi jenis makanan. Makanan atau minuman yang panas, tinggi lemak, alcohol, asam mempunyai resiko yang lebih tinggi terhadap pencemaran styrene.
Studi menunjukkan bahwa styrene meniru estrogen di dalam tubuh dan dapat mengganggu fungsi normal hormon, kemungkinan menjadi kontribusi permasalahan thyroid, menstruasi dan hormon lainnya. Permasalahan lainnya adalah menjadi pemicu kanker payudara dan kanker prostat.
Jangka panjang pencemaran styrene dalam jumlah kecil didalam tubuh diduga menyebabkan munculnya gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia.
Selain menyebabkan kanker, sistem reproduksi seseorang bisa terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, styrofoam bisa menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Anak yang terbiasa mengonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif.
Lebih lanjut, styrene adalah bensol berbasis molekul, dan bukti terhadap bensol amat jelas, jadi menghindari polystyrene (dan semua plastik) adalah hal yang terbaik.
Rekomendasi:
• Gunakan keramik piring, mangkuk, dan mugs / cups bila memungkinkan. Jika Anda tidak dapat melakukan itu, lebih baik memilih kertas polystyrene.
• Item pertama berlaku terutama jika makanan atau minuman yang sedang tinggi lemak ,mengandung alkohol atau zat acidic atau panas.
• Jika dari supermarket barang datang dalam kemasan polystyrene, segera pindahkan ke kontainer non-plastik sampai Anda siap untuk memasak atau memakannya. Gelas, keramik, atau kontainer porselen, piring atau mangkuk adalah yang lebih baik untuk penyimpanan makanan.
• Lebih baik jika dapat memilih produk makanan yang tidak datang dalam kontainer polystyrene.
• Dan ingat bahwa kebanyakan restoran Fastfood menggunakan kontainer makanan berbahan polystyrene. Beli makanan di dalam kontainer kaca bila memungkinkan.
Sumber : griningplanet.com; chem-is-try.org

Download Article in PDF file


0 comments:

Profile

My photo
My emails are mtorikj@gmail.com or torikjoedtama@yahoo.com or call me to +62 811811721

My Facebook

Internet Marketing
Subscribe to updates
Free Traffic Tools!
Submit your website to 20 Search Engines - FREE with ineedhits!

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP