Manfaat dan Khasiat Bidara Upas
Indonesia memiliki jumlah besar tanaman obat. Banyak dari mereka telah dinilai oleh penelitian ilmiah. Tetapi pengetahuan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi juga umumnya dapat diandalkan.Bidara Upas (Merremia mammosa ), nama lokal Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon). Daunnya terasa pahit dan bahwa daun dengan rasa demikian menurut pengalaman peracik jamu, daun dan buah yang terasa pahit, seperti brotowali (Tinosporae crispa), dan mahoni (Swietenia mahagoni Jacq), biasanya memiliki properti untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Tumbuhan ini tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m.Merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya. Yang dimaanfaatkan pada tumbuhan ini adalah Umbinya.
Kandungan kimia Damar, resin, pati, zat pahit. Getah segar mengandung zat oxydase (Anonim, 2005). Dalam pengobatan tradisional, umbi Bidara Upas (M. mammosa (Lour.) Hall.f.) sering digunakan terapi pengobatan kanker. Kandungan zat oksidase pada getah segar Bidara Upas (M. mammosa (Lour.) Hall.f.) juga diduga memiliki peran dalam pengobatan kanker alternatif.
Khasiat Bidara Upas adalah sebagai : Laktagog, Antiinflamasi, Antipiretik.
Kegunaan pengobatan dengan Bidara Upas:
- Demam, batuk, serak.
- Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu.
- Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir.
- Muntah darah.
- Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan,
gigitan ular.
- Kanker, kusta, syphilis (Lues).
Selain diminum langsung sari perasan umbinya dan dalam bentuk ekstrak ada juga beberapa Resep Tradisional Bidara Upas:
Batuk seratus hari
Menyediakan kaki Bidara upas sebesar 1 / 2 jempol yang bersih, dan jahitan seduh dengan air panas, mengaduk-aduk lalu didinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga menggunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan mengambil daging dari dua jari, dan kemudian dicincang. Tambahkan air hangat dan madu, dan diberikan kepada anak 1-2 kali sehari.
Batuk karena angin atau dahak sulit keluar.
Sediakan 1 bawang merah, iris butir, 1 ruas jari jahe parut dan air kemudian meremas, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit dan meremas dan air parut, 1 sdm air jeruk nipis, dan 1 / 2 cangkir air. Masukkan semua bahan di cangkir, dan uap dan kemudian disaring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 tsp.
Batuk berlendir.
Campurkan air jahe 1 sendok makan air 1 sendok makan kunyit, 1 siung bawang putih, iris, 1 sendok makan air jeruk nipis, 1 sendok makan madu dan 3 sendok makan air, kemudian dikukus. 3-4 kali sehari yang diberikan kepada 2 tsp.
Mimisan
Lembar daun sirih yang telah dicuci bersih, spiral dan masukan ke hidung anak. Untuk perawatan tubuh dengan bahan-bahan: 1 / 2 jempol umbi Bidara upas yang sudah bersih diparut dan masukan satu cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin yang diberikan kepada anak-anak ditambah sedikit madu.
Memar
Rendam 1 sendok makan beras.hancurkan kencur bersama-sama dan memberikan sedikit garam. Setelah halus, paste pada bagian yang bengkak.
Download Article in PDF file
.
1 comments:
Di sini jual minyak daun bidara...
Klik website ini
Post a Comment